Cara Menghindari Block Saat Akan Menginstall Program

Cara Menghindari Block Saat Akan Menginstall Program

Halo Sobat Teknisi, semoga semua baik-baik saja. Terimakasih masih setia membaca di blog kami, semoga apa yang saya tulis disini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pernahkan Sobat mengalami pada saat mau instal aplikasi terutama itu aplikasi berbayar tetapi kita instal yang versi bajakan eh tiba-tiba installernya mendadak gabisa dibuka. Apalagi kalau PC milik Sobat terinstal antivirus otomatis langsung kedetek deh. Terus gimana solusinya, padahal kita butuh banget aplikasi itu.

Baca juga: Cara Menginstall Web Browser Google Chrome di Windows Terbaru 2020

Berikut ini sedikit catatan untuk Sobat yang sedang mengalami masalah tersebut, bisa dipraktekkan gunakan langkah yang sesuai dengan kondisi PC Sobat yaa.

Cara Menghindari Block Saat Akan Menginstall Program

1. Matikan antivirus untuk sementara waktu sebelum menginstal program, pilih opsi matikan antivirus sampai restart atau jika ada opsi ijinkan semua file .exe pada pengguna smadav

Sebuah PC yang terkoneksi internet sangat rentan dengan pencurian data, apalagi saat ini sudah ada teknologi remote yakni mengontrol komputer secara jarak jauh. Disinilah peran antivirus bekerja, antivirus memblokir semua aplikasi atau program yang masuk secara sengaja maupun tidak sengaja supaya komputer kesayangan milik kita terhindar dari cyber crime.

Namun, hal inilah yang sering menjadi momok saat kita ingin menjalankan installer aplikasi atau pada saat kita mencolokkan flashdisk ke komputer kita. Tiba-tiba semua file yang berformat aplikasi (.exe) terdeteksi sebagai malware. Terkadang file-file yang sudah kita download berGega ukurannya hilang karena harus terkarantina oleh antivirus padahal file tersebut juga bukan virus tetapi algoritma dari antivirus menganggapnya itu adalah virus untuk komputer. Maka hal seperti ini seharusnya dapat disikapi dengan cepat bagi pengguna antivirus.

Sebaiknya sebelum kita menginstall aplikasi kita nonaktifkan terlebih dahulu antivirus tadi. atau jika Sobat pengguna Smadav bisa mengijinkan file .exe untuk dapat dieksekusi untuk sementara waktu. Biasanya jika kita mematikan antivirus untuk sementara lalu kita mematikan atau merestart komputer kita antivirus akan otomatis hidup kembali saat komputer kita dinyalakan. Jadi tak apa jika kita mematikan layanannya untuk sementara waktu.

Tidak salah juga kita menggunakan bantuan antivirus pada komputer kita, supaya komputer aman dari serangan virus yang mengancam data-data milik kita. Menurut pepatah lama, "lebih baik mencegah daripada mengobati".

2. Bagi pengguna Windows 10, disarankan juga untuk mematikan Windows Security

Windows semakin memperketat sistem pertahanan Operating System mereka, Hadirnya Windows Security ini merupakan jawaban atas isu jika Windows memiliki bug pada sistem pertahanan mereka. Setelah beberapa tahun lalu gempar berita Virus WannaCry hampir kebanyakan yang terkena dampaknya pengguna Windows.

Berikut ini adalah cara mematikannya:

1. Pada kolom Searh Windows ketikkan "Virus & threat protection"


2. Kurang lebih tampilannya nanti akan seperti pada gambar di bawah ini. Selanjutnya pilih "Manage settings"
jika sudah, pilih manage setting

3. Jika sudah disable semua fiturnya seperti pada gambar di bawah, Jika muncul notifikasi warning pilih Yes.
disable semua fiturnya

Sampai disini sudah aman untuk melakukan instalasi program, jika sudah selesai proses instalasinya mau diaktifkan lagi fitur security nya juga boleh.

3. Matikan koneksi internet saat hendak menginstal program. Terutama jika software tersebut berbayar

Hal ini sangat tidak disarankan menggunakan aplikasi bajakan membuat celah keamanan terbuka lebar. Aplikasi crack sangat beresiko bisa saja didalam program ditanamkan virus yang kita tidak mengetahuinya. Berbijaklah saat menggunakan suatu program tetapi terkadang saya sendiri juga suka menggunakan yang gratisan.

Saat hendak menginstal aplikasi seperti itu sebaiknya koneksi internet dimatikan, terkecuali ada saran dari pembuat aplikasi disarankan menggunakan internet ya jangan dimatikan internetnya nanti aplikasi yang terinstal malah menjadi crash jika kita tidak menyalakan.

Pada aplikasi yang pada dasarnya memiliki lisensi atau berbayar biasanya aplikasi akan mengontak server dari program tersebut dan mengecek apakah kode yang digunakan valid sesuai dengan database atau tidak. Jika pada database tidak terdapat kode aktivasi yang kita masukkan otomatis mereka mendeteksi ini adalah sebuah pembajakan daan instalasi tidak dapat dilanjutkan.

Penutup

Begitu temen-temen tips "Cara Menghindari Block Saat Akan Menginstall Program" semoga dapat menambah wawasan kita semua, wassalam.
Cara Menginstall Web Browser Google Chrome di Windows Terbaru 2020

Cara Menginstall Web Browser Google Chrome di Windows Terbaru 2020

Halo Sobat Teknisi, senang bisa berjumpa kembali dengan pengunjung setia semua semoga dalam kondisi yang baik-baik saja.

Kali ini akan dibahas mengenai "Cara Menginstall Web Browser Google Chrome di Windows Terbaru 2020" Google Chrome sudah tidak asing lagi di telinga pengguna internet, terlepas dari persaingan web browser lainnya seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Safari, Operamini, dan lainnya.

Baca juga: Mengatasi Iklan Pop-Up yang Muncul pada Google Chrome

Web Browser ini juga familiar untuk keluarga sistem operasi Linux maupun Mac OS. Beberapa alasan kenapa menggunakan Chrome ketimbang web browser lainnya, diantaranya:
  • Memiliki integrasi dengan web apps milik Google. Disaat kita membuka tab baru pada Google Chrome kita juga disuguhkan ke beberapa pilihan aplikasi besutan Google sendiri, terlebih jika kita sudah me-login kan akun gmail milik kita pada perangkat PC kita akan semakin mempermudah pekerjaan kita nantinya. Semisal jika kita ingin melihat email masuk, kita nantinya tinggal memilih Gmail pada Chrome di PC kita tanpa harus melihatnya melalui Smarthphone.
  • Memiliki beberapa fitur yang tidak dimiliki Web Browser lain. Misalnya jika kita ingin menggunakan Google Translate. Kita cukup mengetikkan "translate" pada kolom search maka kita bisa langsung mentranslate pada tampilan halaman hasil pencari tanpa harus membuka situs yang lainnya. Sangat praktis bukan fiturnya, dan masih banyak lagi fitur yang dimiliki oleh Chrome.
  • Keamanan data pengguna Chrome. Web browser ini juga menjamin keamanan data dari penggunanya, Chrome otomatis diupdate setiap enam minggu agar mendapatkan perbaikan dan fitur keamanan terbaru. Untuk bug keamanan penting, pihak Google Chrome menerapkan perbaikan dalam 24 jam. Dan kabar baiknya lagi kita tidak perlu repot-repot menginstal patch update semua berjalan secara otomatis asalkan terkoneksi dengn internet.
  • Dapat terhubung dengan beberapa perangkat. Membutuhkan akun Google untuk dapat melakukan sinkronisasi. Dengan mengaktifkan sinkronisasi data, data akan otomatis disinkron dengan tablet, PC, Smartphone dimanapun kita berada.

Cara menginstall Google Chrome di Windows (Online)

Sebelum ke langkah instalasi kita perlu menyiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu, diantanya:
  • Koneksi Internet
  • Download Google Chrome


Note:
Pada saat mendowload file, perhatikan tipe OS milik Sobat. Apabila menggunakan OS tipe 32bit pilih yang "x86" namun jika menggunakan OS tipe 64bit pilih yang "x64".

Baca juga: Cara Menginstall Web Browser Google Chrome Offline (Standalone) Windows

Jika semua bahan di atas sudah siap, kita lanjut ke langkah instalasinya. Oke langsung saja:

1. Pilih file installer yang sudah di download tadi, ukuran file kurang dari 2Mb. Karena kita akan menginstalnya menggunakan koneksi internet pastikan koneksi lancar.

pilih file installer Google Chrome

2. Jika muncul jendela Permintaan izin administrator, pilih "Yes" jika kita memilih 'yes' maka instalasi tidak akan berlanjut.

3. Google Chrome akan otomatis terinstal, nah pada langkah ini minimalisir penggunakan bandwith internet hanya untuk proses instalasi saja, supaya proses download cepat dan instalasi sukses.


4. Jika instalasi sudah selesai, nantinya akan otomatis membuka tab baru Google Chrome. Dan selesai, sampai disini Chrome sudah bisa digunakan untuk berselancar di internet.

instalasi chrome selesai, dan siap untuk berselancar di internet


Baca juga: Ekstensi Google Chrome Jadikan Chrome Semakin Usefull dan Keren

Begitu temen-temen cara instalasi Google Chrome versi Online installernya. Semoga dapat bermanfaat, wassalam.


Mengatasi Iklan Pop-Up yang Muncul pada Google Chrome

Mengatasi Iklan Pop-Up yang Muncul pada Google Chrome

Halo Sobat Teknisi, gimana kabarnya? Semoga semua baik-baik saja ya. Terimakasih udah mau mampir di blog ini, semoga betah berkunjung di blog ini cari berbagai informasi yang bermanfaat di sini dan tentunya semoga dapat membantu permasalahan yang sedang Sobat alami.

Kali ini akan dibahas mengenai "Mengatasi Iklan Pop-Up yang Muncul pada Google Chrome". Google Chrome merupakan aplikasi seluncur web yang banyak digemari pengguna internet. Keberadaan Google Chrome sering membuat PC milik kita menjadi lemot hal tersebut sudah bukan menjadi rahasia lagi. Hal ini dikarenakan fitur yang dibawa pun juga lengkap dibanding dengan browser lain seperti Firefox, Operamini, Safari dan  Internet Explorer.

Namun dalam beberapa update belakangan ini muncul fitur notifikasi yang menurut saya ini sangat rentan dengan iklan. Niat bagus dari developer memberikan pengalaman user mendapat notifikasi pada layar chrome miliknya malah menjadi petaka bagi pengguna. Setiap kali membuka tab baru atau setelah selesai dalam membuka website, iklan itu muncul tanpa mengucap salam terlebih dahulu. Terkadang iklan yang dimunculkan mengandung gambar yang tidak senonoh, ini sangat menggangu.


Iklan yang muncul pada notifikasi Google Chrome


Saya mencoba menelusuri asal dari notifikasi tersebut. Padahal pada settingan Notifikasi pada Google Chrome juga sudah saya reset dan nonaktifkan, Muncul dibenak pikiran untuk mereset ulang Google Chrome dan tentunya dengan menjelajahi di beberapa sumber di internet akhirnya saya menemukan cara untuk membasmi notifikasi iklan tersebut. Jika Sobat juga mengalami hal yang sama dengan saya bisa dipraktekkan pada PC Sobat, berikut ini adalah langkah-langkah nya:

1. Buka Setting Google Chrome atau bisa juga dengan mengakses url chrome://settings/

2. Jika sudah masuk dalam setting, cari "Setel ulang dan bersihkan"
cari "Setel ulang dan bersihkan"


3. Pilih "Memulihkan setelan ke default aslinya" setelah itu pilih "Setel ulang setelan"


4. Sampai ditahap ini jika Sobat sebelumnya memiliki extensi seperti IDM maka ekstensi seperti itu akan nonaktif setelah kita menyetel ulang Chrome. Kita harus mengaktifkan ekstensi tersebut secara manual.
Pilih Fitur lainnya lalu pilih "Ekstensi" bisa juga mengakses url chrome://extensions/
  • Pilih titik tiga pada bagian kanan atas Google Chrome Sobat,
  • Pilih Fitur lainnya lalu pilih "Ekstensi" bisa juga mengakses url chrome://extensions/
aktifkan extensi secara manual

5. Tutup Google Chrome dan selesai

Begitu temen-temen "Mengatasi Iklan Pop-Up yang Muncul pada Google Chrome" semoga artikel ini dapat membantu, wassalam.
Penting, Sebelum Instal Ulang OS Pastikan Mengetahui Tipe Hardisk, Cara Cek Tipe Hardisk MBR atau GPT Windows

Penting, Sebelum Instal Ulang OS Pastikan Mengetahui Tipe Hardisk, Cara Cek Tipe Hardisk MBR atau GPT Windows

Halo Sobat Teknisi, Terimakasih telah mau mampir dan membaca artikel blog ini, semoga dapat membantu masalah yang sedang dihadapi. Kali ini saya akan membagikan sedikit pengalaman ketika waktu hendak menginstal ulang sebuah PC, tanpa mencari tahu terlebih dahulu tipe dari hardisknya.

Saya lulusan SMK jurusan TKJ, waktu itu ada tawaran dari temen suruh instal ulangin leptopnya, merk Dell tipenya apa lupa saya.Saya menggunakan MultiBoot menggunakan type MBR. Semua berjalan seperti biasa sampai pada akhirnya format disk C eh ternyata setelah nentuin ukuran partisi hardisknya malah muncul notif jika tipe hardisknya GPT. Karena waktu itu masih newbie tegang deh terus muncul keringat dingin, setelah itu saya matiin laptopnya lalu membuat bootable lagi menggunakan rufus tapi pake format GPT.

Dari pengalaman saya di atas, perlu dicek terlebih dahulu tipe hardisk dari PC atau laptop yang akan di instal ulang. Supaya tidak menambah pekerjaan nantinya. Jika kondisi PC dalam kondisi sehat bisa menyala sebelum di instal kita bisa cek nya lewat bios. Kalau masih tidak memungkinkan lagi alias PC dalam kondisi tidak bisa booting langsung saja eksekusi menggunakan tipe MBR. Jika nantinya tidak mau di instal kita bisa membuat bootablenya lagi dengan rufus.


Cara Cek Tipe Hardisk MBR atau GPT


Cara melihatnya tidak memerlukan tools apapun, menggunakan aplikasi bawaan dari Windows namanya "Disk Manager". Di Disk Manager sebenarnya kita juga bisa menambah atau mengurangi partisi hardisk tapi itu tidak kita bahas di sini mungkin lain kesempatan akan saya buatkan artikel khusus yang membahas mengenai itu.

Langsung saja untuk melihat tipe hardisk bisa melakukan langkah di bawah ini:

1. Bagi pengguna Windows 7, Klik Start >> Computer >> klik kanan pilih "Manage"

Bagi pengguna Windows 7, Klik Start >> Computer >> klik kanan pilih "Manage"

Bagi pengguna Windows 10, Caranya lebih simpel klik kanan pada logo Windows, lalu pilih "Disk Management". Lalu akan muncul label Hardisk yang terpasang, jika Sobat pengguna Windows 10 langsung saja Skip ke langkah 3

klik kanan pada logo Windows, lalu pilih "Disk Management"

2. Pilih "Disk Management"


3. Dekatkan kursor pada Hardisk yang akan dicheck, lalu klik kanan, Jika disitu tertulis "Convert to GPT Disk" maka format hardisknya adalah MBR. Begitu pula sebaliknya, Jika tertulis "Convert to MBR Disk" maka format hardisknya adalah GPT

Dekatkan kursor pada Hardisk yang akan dicheck, lalu klik kanan,

4. Jika masih kurang yakin, bisa Sobat pilih "Properties", lalu arahkan pada tab "Volumes". Kurang lebihnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

pilih "Properties", lalu arahkan pada tab "Volumes"

Penutup


Begitu temen-temen cerita mengenai pengalaman saya waktu instal ulang, semoga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua, terimakasih karena telah membaca curhatan saya semoga bermanfaat
Membuat Bootable Windows Menggnakan Rufus Terbaru Versi 3.10

Membuat Bootable Windows Menggnakan Rufus Terbaru Versi 3.10

Halo Sobat Teknisi, terimakasih sudah mau mampir kesini, semoga semua dalam kondisi baik-baik saja yaa, dalam masa pandemi CoVid-19 saat ini lebih baik kita tetap di rumah mengikuti anjuran pemerintah. Kali ini akan dibahas mengenai cara membuat bootable menggunakan rufus versi terbaru 3.10.

Baca juga: Penting, Sebelum Instal Ulang OS Pastikan Mengetahui Tipe Hardisk, Cara Cek Tipe Hardisk MBR atau GPT Windows

Bootable merupakan senjata utama bagi seorang "Teknisi" mau tidak mau kita harus memilikinya karena tuntutan pekerjaan, tugas, atau hanya untuk menginstal ulangkan pc milik pacar. Jaman semakin canggih jika dulu menginstal sebuah sistem operasi haruslah menggunakan CD/DVD sekarang kita bisa menggunakan media Flashdisk. Banyak tools atau aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk membuat bootable, misalnya UNetbootin, Universal USB Installer, dan tentunya Rufus.

Saya tidak akan memanjang lebarkan satu demi satu dari tools yang ada di atas, yang akan kita bahas kali ini adalah Rufus. Sampai saat ini Rufus sudah mencapai versinya yang ke 3.10, pada versi ini diklaim dalam pembuatan bootable membutuhkan waktu cepat dibandingkan tools yang disebutkan di atas. Hasilnyapun juga tidak mengecewakan saya sudah membuktikannya dari awal mengenal instal ulang sampai saat ini saya masih setia menggunakan rufus. Disamping gratis serta cara menggunakannya juga mudah.

Bahas Singkat Mengenai Menu Terbaru Pada Rufus Versi 3.10



Gambar di atas merupakan menu-menu yang ada pada update versi 3.10 ini, sebisa mungkin akan saya jelaskan fungsi dari beberapa menu di atas, mulai dari menu paling kiri bergambar bumi:
  • Change the aplication language: menu ini berfungsi untuk mengganti bahasa, dan kabar baiknya pada rufus “Version 3.10 (Build 1647)” tersedia Bahasa Indonesia. Kalau saya memilih menggunakan bahasa default saja (english) karena lebih terbiasa dengan bahasa Inggris, eaaakkk :) meskipun tidak begitu mahir sih sambil belajar juga.
  • Show information about this applications: menu ini menampilkan informasi versi dari aplikasi rufus yang digunakan, informasi pengembang aplikasi, report bug dan juga penambahan fitur setelah update ke versi 3.10 (build 1674). 
  • Show application setting: dalam menu ini dapat mengecek apakah ada pembaruan versi dari rufus, serta di dalamnya juga bisa untuk mensetting update untuk aplikasi rufus. Jadi ketika saat membuka aplikasi rufus yang portable akan muncul pop-up update otomatis, jika kita berubah pikiran saat memilih tadi di awal kita bisa merubahnya di menu ini. 
  • Show the log: sesuai namanya log berfungsi mencatat segala aktivitas yang berjalan pada aplikasi rufus.

Cara Membuat Bootable Menggunakan Rufus Terbaru


Sebelumnya kita harus menyiapkan bahan-bahannya terlebih dahulu, diantaranya:
  • Flashdisk (Min: 4Gb, menyesuaikan tergantung Ukuran OS yang akan dibuat Bootable)
  • Rufus versi 3.10 (boleh menggunakan versi portable: 1,1Mb) Download
  • File installer OS berbentuk ISO (Cari di Google banyak)
  • Cemilan, untuk menunggu proses pembuatan bootable nantinya (Kalau ini hukumnya Sunnah)
Jika persiapan udah clear, langsung saja ke pembuatan bootable-nya, simak langkah berikut ini:

1. Tancapkan Flashdisk yang akan digunakan untuk Bootable, Pastikan sudah mem-backup data yang ada di dalamnya karena nanti flashdisk akan diformat

2. Buka aplikasi Rufus yang sudah didownload tadi, saya menggunakan yang versi portable. Pada saat membuka akan muncul notif User Account Control, pilih "Yes"

3. Selanjutnya akan muncul lagi pop-up menanyakan update otomatis, pilih "No". Karena yang digunakan adalah versi portable jadi jika ada update mending download lagi saja.

4. Setelah itu masuk ke tahap pembuatan bootable, pada tahap ini langsung saja untuk menekan tombol "SELECT" untuk mencari file ISO lalu biarkan semua default. Perhatikan gambar di bawah ini:

Setelah itu masuk ke tahap pembuatan bootable, pada tahap ini langsung saja untuk menekan tombol "SELECT" untuk mencari file ISO lalu biarkan semua default
  • Device: Perangkat Flashdishk yang ditancapkan, jika yang ditancapkan ada dua device maka bisa memilih perangkat yang akan dibuat bootable yang mana (jika hanya satu device biarkan default saja)
  • Boot Selection: Nama file iso yang dipilih, untuk memilihnya pencet "SELECT"
  • Partition Scheme: Tipe hardisk komputer yang akan di instal ulang, ada MBR dan GPT
  • Target System: Jenis Firmware dari komputer yang akan di instal ulang apakah menggukan BIOS, UEFI atau yang lainnya
  • Volume Label: Nama yang akan digunakan untuk melabeli Flashdisk (bebas bisa di custom)
  • File System: ada 2 tipe NTFS dan FAT32. Menggunakan NTFS lebih cepat daripada FAT32 bahkan pada saat proses instalasi nantinya, tapi dalam pemformatan FAT32 file ditulis lebih lambat tetapi lebih teliti (kalau saya biasa menggunakan NTFS, terkadang dalam bootable saya sisipkan aplikasi Crack)
  • Cluster size: Biarkan default saja
5. Jika dirasa semua settingan sudah cocok, boleh untuk memencet "START". Nantinya setelah dipencet "start" akan muncul notifikasi bahwa Flashdisk akan diformat (penghapusan semua data) pilih "Ok"

Jika dirasa semua settingan sudah cocok, boleh untuk memencet "START". Nantinya setelah dipencet "start" akan muncul notifikasi bahwa Flashdisk akan diformat (penghapusan semua data) pilih "Ok"

6. Sambil menunggu proses pembuatan Bootablenya, boleh kiranya sambil ngemil cemilan. Jika sudah muncul tulisan "READY" dan berwarna hijau itu tandanya Bootable sudah siap digunakan untuk instal ulang. Silahkan pencet "Close" dan meng-eject flashdisknya

Jika sudah muncul tulisan "READY" dan berwarna hijau itu tandanya Bootable sudah siap digunakan untuk instal ulang. Silahkan pencet "Close" dan meng-eject flashdisknya

Jika sudah muncul tulisan "READY" jangan dipencet START lagi, karena akan mengulang prosesnya dari awal

Penutup


Begitu temen-temen cara membuat bootable menggunakan rufus yang terbaru, jika masih memiliki kendala bisa bertanya pada kolom komentar, sekian semoga bermanfaat selamat mencoba.
Cara memasang kabel front panel CPU, Jangan sampai ketuker posisinya

Cara memasang kabel front panel CPU, Jangan sampai ketuker posisinya


Halo Sobat Teknisi, apa kabar? puji syukur karena kita masih dipertemukan kembali dalam keadaan sehat wal afiat, tentunya dengan postingan artikel berbeda. kali ini akan dibahas mengenai pemasangan kabel front panel pada CPU.

Alasan saya memposting artikel ini karena saya sendiri juga sering lupa saat memasang kabel kecil ini, walaupun kabelnya kecil-kecil namun memiliki fungsi yang vital bagi komputer. Jika salah posisi dalam meletakkannya, bisa-bisa komputer mengalami konsleting.

Maka sesuai alasan di atas, saya menuliskan cara memasang kabel front panel ini khususnya untuk diri saya sendiri dan umumnya untuk temen-temen semuanya supaya juga mengerti dan tau posisi dari masing-masing pin kabel front panel CPU.

Komponen Kabel Front Panel



Berikut beberapa fungsi dari kabel-kabel front panel:
  • Lampu LED Hardisk (HDD LED) berfungsi memberikan tanda aktivitas hardisk, biasanya pada saat hardisk sedang melakukan pekerjaan maka akan ada indikasi lampu yang menyala.
  • Lampu LED Power (Power LED) berfungsi menghidupkan lampu pada power komputer saat komputer dinyalakan.
  • Tombol Reset (Reset SW) berfungsi menghubungkan tombol reset atau restart pada casing di bagian depan.
  • Tombol Power (Power SW) berfungsi menghubungkan tombol power pada casing di bagian depan (untuk menghidupkan PC).

Cara Pemasangan Kabel Front Panel


Petunjuk pemasangan kabel Front Panel biasanya sudah ada pada buku manual Motherboard. Lalu bagaimana jika kita membeli MoBo Second yang tidak dibekali dengan manual book?

Tapi, sekarang hampir semua motherboard menggunakan standar yang sama dalam pemasangan pin kabel. Berikut ini adalah susunan pemasangan kabel front panel:


Keterangan:
  • Terkhusus untuk Power LED dan HDD LED, Kabel negatif ditandai dengan warna hitam atau putih, positif merupakan kabel yang ditandai dengan warna selain hitam/putih.
  • Untuk Reset SW dan Power SW, pemasangannya bisa dibolak balik (tidak mengenal +/-)

Penutup


Begitu temen-temen cara pemasangan kabel front panel pada motherboard agar fungsi tombol casing depan dapat berfungsi dengan baik dan maksimal.

Jika masih memiliki pertanyaan bisa dituliskan di kolom komentar, semoga artikel ini bermanfaat. Selamat mencoba