Featured Post

Recommended

Kumpulan Website Yang Menyediakan Tools Menarik

Halo Sobat Teknisi, apa kabar? Semoga semua baik-baik saja ya. Terimakasih sudah berkunjung ke blog teknisiserbabisa.com semoga apa yang ada...

Menganalisis Durasi dan Mengambil Sampel Frame Video dengan Python Menggunakan OpenCV

Menganalisis Durasi dan Mengambil Sampel Frame Video dengan Python Menggunakan OpenCV


Halo, Sobat Teknisi Serba Bisa!

 

Apakah kamu pernah penasaran ingin mengetahui durasi dan gambaran cepat dari sebuah video tanpa harus menontonnya seluruhnya? Di artikel kali ini, kita akan membahas cara mudah menganalisis durasi dan mengambil sampel frame dari video menggunakan Python dan library OpenCV. Teknik ini sangat berguna jika kamu ingin mendapatkan overview dari video yang panjang atau menganalisisnya secara otomatis.


Mengapa Menggunakan OpenCV?

OpenCV adalah salah satu library paling populer untuk pemrosesan gambar dan video. Dengan kemampuannya yang canggih, kamu bisa dengan mudah membaca, memodifikasi, dan menganalisis video, termasuk mengukur durasi dan mengambil sampel frame pada interval tertentu.


Kode Python untuk Menganalisis Video

Berikut adalah kode Python sederhana yang bisa kamu gunakan untuk menganalisis video:

import cv2

# Path to the uploaded video file
video_path = '/mnt/data/2024-10-15 18-42-54.mp4'

# Open the video file
cap = cv2.VideoCapture(video_path)

# Get the total number of frames and frames per second (fps) for time calculation
total_frames = int(cap.get(cv2.CAP_PROP_FRAME_COUNT))
fps = cap.get(cv2.CAP_PROP_FPS)
duration = total_frames / fps  # Duration in seconds

# Output the duration and fps of the video
print(f"Durasi: {duration} detik, FPS: {fps}")

# Read through the video to analyze frames (initial sampling approach)
frame_count = 0
frames_sampled = []

# Sample every 300th frame (~ every 10 seconds at 30 FPS) to get an overview
sample_rate = 300

while cap.isOpened():
    ret, frame = cap.read()
    if not ret:
        break
    if frame_count % sample_rate == 0:
        frames_sampled.append(frame)
    frame_count += 1

# Release the video capture object
cap.release()

# Number of frames sampled for an overview
print(f"Jumlah frame yang diambil sampelnya: {len(frames_sampled)}")


Penjelasan Kode

Kode di atas memiliki beberapa fungsi utama:

  1. Mengimpor Library OpenCV: import cv2 untuk membuka dan memanipulasi video.
  2. Membaca Video: Menggunakan cv2. VideoCapture untuk membuka file video dan mendapatkan informasi durasi serta FPS.
  3. Sampling Frame: Kode mengambil setiap 300 frame sebagai sampel (kurang lebih setiap 10 detik jika FPS video adalah 30).
  4. Menampilkan Hasil: Kode akan menampilkan durasi video serta jumlah frame yang berhasil diambil sebagai sampel.


Kapan Teknik Ini Berguna?

Teknik ini sangat bermanfaat ketika kamu ingin:

  1. Menganalisis video panjang dengan cepat.
  2. Melakukan monitoring otomatis pada video pengawasan (CCTV).
  3. Menerapkan deteksi objek pada video dengan efisiensi tinggi.


Dengan metode sampling ini, kamu bisa menghemat waktu dan mendapatkan informasi penting dari video tanpa harus menonton semuanya.


Kesimpulan

Menggunakan Python dan OpenCV, kamu dapat dengan mudah menganalisis video dan mendapatkan informasi penting dengan cepat. Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk membagikan ke teman-teman kamu. Terima kasih sudah membaca, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Perbedaan Fallback dan Callback: Contoh dalam PHP dan JavaScript

Perbedaan Fallback dan Callback: Contoh dalam PHP dan JavaScript

Halo para pembaca blog Teknisi Serba Bisa! Dalam dunia pemrograman, kita sering mendengar istilah fallback dan callback. Meskipun kedua konsep ini terlihat mirip, mereka memiliki fungsi yang berbeda. Mari kita bahas perbedaan keduanya serta contoh implementasinya dalam kode PHP dan JavaScript.


Apa itu Callback?

Callback adalah fungsi yang diteruskan sebagai argumen ke fungsi lain dan akan dieksekusi setelah fungsi tersebut selesai dijalankan. Callback sering digunakan dalam operasi asynchronous, seperti pengambilan data dari API atau pengolahan file.


Contoh Callback di JavaScript:

function fetchData(url, callback) {
    // Simulasi pengambilan data
    setTimeout(() => {
        const data = { message: "Data berhasil diambil" };
        callback(data);
    }, 1000);
}

fetchData("https://api.teknisiserbabisa.com/data", (result) => {
    console.log(result.message); // Output: Data berhasil diambil
});


Pada contoh di atas, fungsi fetchData menerima URL dan fungsi callback sebagai argumen. Setelah data berhasil diambil (setelah 1 detik), callback akan dipanggil dan hasilnya ditampilkan.


Apa itu Fallback?

Fallback adalah mekanisme yang digunakan untuk menentukan alternatif jika suatu fungsi atau proses tidak berhasil. Fallback sering digunakan untuk menangani error atau ketika fungsi utama tidak dapat dijalankan.

 

Contoh Fallback di PHP:

function getData($url) {
    $data = @file_get_contents($url); // Mengambil data dari URL
    if ($data === false) {
        // Jika gagal, gunakan fallback
        $data = "Data fallback: Gagal mengambil data dari URL.";
    }
    return $data;
}

echo getData("https://api.teknisiserbabisa.com/data"); // Output: Data fallback: Gagal mengambil data dari URL.


Di contoh PHP ini, fungsi getData mencoba mengambil data dari URL. Jika gagal, fungsi ini mengembalikan pesan fallback sebagai alternatif.

 

Kesimpulan

Secara ringkas, callback adalah fungsi yang dipanggil setelah fungsi lain selesai, sementara fallback adalah solusi alternatif ketika suatu fungsi tidak berhasil. Keduanya memiliki peran penting dalam pengembangan perangkat lunak untuk meningkatkan efisiensi dan penanganan error.

 

Jika Sobat menemukan artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk membagikannya kepada teman-teman Anda! Terima kasih telah membaca Teknisi Serba Bisa!

Bingung Bedain Kertas A4, A4+, dan F4? Ini Dia Jawabannya!

Bingung Bedain Kertas A4, A4+, dan F4? Ini Dia Jawabannya!


Halo, sobat Teknisi Serba Bisa!


Pada artikel kali ini, kita akan membahas perbedaan ukuran kertas A4, A4+, dan F4. Ketiga ukuran kertas ini merupakan ukuran kertas yang paling umum digunakan.


Perbedaan Ukuran


Berikut adalah perbedaan ukuran kertas A4, A4+, dan F4 dalam bentuk inchi, centimeter, dan milimeter:


Ukuran Lebar (inchi) Lebar (cm) Lebar (mm) Panjang (inchi) Panjang (cm) Panjang (mm)
A4 8,27 21,0 210 11,69 29,7 297
A4+ 8,50 21,5 215 12,20 30,5 305
F4 8,30 21,6 216 13,0 33,0 330


Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa ukuran kertas A4 memiliki lebar 21,0 cm dan panjang 29,7 cm. Ukuran kertas A4+ memiliki lebar 21,5 cm dan panjang 30,5 cm. Sedangkan ukuran kertas F4 memiliki lebar 21,6 cm dan panjang 33,0 cm.

 

Kegunaan

 

Secara umum, ketiga ukuran kertas ini memiliki kegunaan yang sama, yaitu untuk mencetak dokumen, laporan, fotokopi, dan sebagainya. Namun, ada beberapa perbedaan kegunaan antara ketiga ukuran kertas ini, yaitu:


  • Ukuran kertas A4 merupakan ukuran kertas yang paling umum digunakan. Ukuran kertas ini cocok untuk berbagai keperluan, seperti mencetak dokumen, laporan, fotokopi, dan sebagainya.
  • Ukuran kertas A4+ merupakan ukuran kertas yang lebih besar dari ukuran kertas A4. Ukuran kertas ini cocok untuk mencetak dokumen yang lebih panjang atau lebih lebar, seperti brosur, poster, dan sebagainya.
  • Ukuran kertas F4 merupakan ukuran kertas yang lebih besar dari ukuran kertas A4. Ukuran kertas ini cocok untuk mencetak dokumen yang lebih panjang atau lebih lebar, seperti denah, gambar teknis, dan sebagainya.

 

Kesimpulan


Demikianlah artikel tentang perbedaan ukuran kertas A4, A4+, dan F4. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat Teknisi Serba Bisa.


Terima kasih sudah membaca!

Cara Praktis Menghitung Jumlah Hari dalam Sebulan dengan PHP dan JavaScript

Cara Praktis Menghitung Jumlah Hari dalam Sebulan dengan PHP dan JavaScript


Halo, teknisi serbabisa!


Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menghitung jumlah hari dalam satu bulan di tahun tertentu menggunakan dua bahasa pemrograman populer, PHP dan JavaScript. Metode ini bisa sangat berguna dalam berbagai aplikasi web, terutama yang berhubungan dengan kalender, manajemen waktu, atau penghitungan otomatis.


Menghitung Jumlah Hari dalam Sebulan Menggunakan PHP


PHP menyediakan fungsi cal_days_in_month() yang bisa digunakan untuk mendapatkan jumlah hari dalam bulan tertentu. Fungsi ini sangat simpel dan bisa diterapkan dalam hitungan detik.


Berikut adalah contoh kodenya:


<?php
// Tentukan tahun dan bulan
$tahun = 2024;
$bulan = 2; // Februari

// Menghitung jumlah hari dalam bulan tertentu
$jumlah_hari = cal_days_in_month(CAL_GREGORIAN, $bulan, $tahun);

echo "Jumlah hari di bulan $bulan pada tahun $tahun adalah $jumlah_hari.";
?>


Pada kode di atas, kita menggunakan fungsi cal_days_in_month() dengan parameter CAL_GREGORIAN, diikuti dengan bulan dan tahun yang ingin kita hitung. Untuk Februari, pada tahun kabisat seperti 2024, hasilnya akan 29 hari.


Menghitung Jumlah Hari dalam Sebulan Menggunakan JavaScript


JavaScript juga memungkinkan kita menghitung jumlah hari dalam suatu bulan dengan mudah menggunakan objek Date.


Berikut adalah contoh kodenya:


function jumlahHariDalamBulan(tahun, bulan) {
    return new Date(tahun, bulan, 0).getDate();
}

// Contoh penggunaan
const tahun = 2024;
const bulan = 2; // Februari

const jumlahHari = jumlahHariDalamBulan(tahun, bulan);
console.log(`Jumlah hari di bulan ${bulan} pada tahun ${tahun} adalah ${jumlahHari}.`);


Fungsi ini menggunakan new Date(tahun, bulan, 0) untuk mendapatkan jumlah hari dalam bulan tersebut. Perlu dicatat bahwa di JavaScript, bulan dimulai dari 0 (Januari = 0, Februari = 1, dst.).


Kesimpulan


Menghitung jumlah hari dalam bulan tertentu menggunakan PHP dan JavaScript ternyata sangat sederhana dan praktis. Kamu bisa memilih bahasa pemrograman yang sesuai dengan kebutuhanmu dan langsung mengimplementasikannya pada proyekmu.


Semoga artikel ini membantu! Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu yang mungkin juga membutuhkannya.


Terima kasih sudah membaca, dan sampai jumpa di artikel berikutnya! 😊

Doa Allahumma Inna Nas'aluka Salamatan Fiddin dalam Kehidupan Sehari-hari

Doa Allahumma Inna Nas'aluka Salamatan Fiddin dalam Kehidupan Sehari-hari


Assalamu'alaikum, Sobat Teknisi Serba Bisa! Kali ini, kita akan membahas keutamaan membaca doa Allahumma inna nas aluka salamatan fiddin yang bisa menjadi pelindung dan penenang jiwa dalam kehidupan sehari-hari.


Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan dan cobaan, memiliki doa sebagai pegangan merupakan salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu doa yang memiliki makna mendalam adalah doa Allahumma inna nas aluka salamatan fiddin. Doa ini tidak hanya dianjurkan untuk dibaca setelah shalat, tetapi juga dalam berbagai situasi sehari-hari, seperti saat memulai aktivitas atau ketika menghadapi situasi sulit.


Doa ini mencakup permohonan yang sangat lengkap, mulai dari keselamatan dalam beragama, kesehatan fisik, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, hingga kemudahan dalam menghadapi kematian dan pengampunan setelahnya. Membaca doa ini secara rutin dapat menjadi pengingat akan ketergantungan kita kepada Allah SWT dalam segala aspek kehidupan. Selain itu, doa ini juga dapat memberikan ketenangan hati dan jiwa, terutama ketika kita merasa sedang dalam tekanan atau kesulitan.


Berikut adalah teks doa Allahumma inna nas aluka salamatan fiddin beserta artinya:

 

اَللّٰهُمَّ اِنَّانَسْئَلُكَ سَلَامَةًفِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةًفِى الْجَسَدِوَزِيَادَةًفِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةًفِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةًقَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةًعِنْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةًبَعْدَالْمَوْتِ،اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَنَجَاةًمِنَ النَّارِوَالْعَفْوَعِنْدَالْحِسَابِ


Allahumma inna nas aluka salamatan fiddin, wa ‘afiatan fil jasad, wa ziyadatan fil ‘ilmi, wa barakatan firrizqi, wa taubatan qoblal maut, warahmatan ‘indal maut, wa maghfirotan ba’dal maut, Allahumma hawwin ‘alaina fi sakarotil maut, wa najata minannar, wal ‘afwa ‘indal hisab.


"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada Engkau akan keselamatan Agama dan sehat badan, dan tambahnya ilmu pengetahuan, dan keberkahan dalam rizki, serta ampunan sebelum mati, rahmat waktu mati, dan pengampunan sesudah mati. Ya Allah, mudahkanlah bagi kami saat (sekarat) menghadapi mati, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka, dan pengampunan waktu hisab."


Membaca doa ini adalah bentuk permohonan kepada Allah untuk menjaga kita dalam setiap langkah kehidupan. Doa ini mengandung permohonan yang lengkap, mulai dari kesehatan, ilmu, rezeki, hingga keselamatan di akhirat. Oleh karena itu, menjadikan doa ini sebagai bagian dari rutinitas harian bisa membantu kita merasa lebih tenang dan terlindungi.


Meskipun doa ini sangat dianjurkan dibaca setelah shalat, Anda juga bisa membacanya kapan saja, baik saat akan memulai aktivitas harian, menghadapi tantangan, atau bahkan saat sedang beristirahat. Doa ini bisa menjadi pelindung dan penenang di setiap saat.


Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu memohon perlindungan dari Allah SWT dalam setiap aktivitas. Jangan lupa untuk share artikel ini kepada teman-teman dan keluarga agar semakin banyak yang merasakan manfaatnya.


Wassalamu'alaikum.

Tutorial Insomnia: Solusi Mudah untuk Query Parameters Seperti di Postman

Tutorial Insomnia: Solusi Mudah untuk Query Parameters Seperti di Postman


Halo semuanya! Selamat datang kembali di blog Teknisi Serba Bisa. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas topik yang mungkin sudah sering Anda temui jika Anda bekerja dengan API, yaitu penggunaan query parameters. Jika Anda pernah menggunakan Postman, Anda pasti tahu betapa mudahnya menambahkan query parameters ke dalam URL API Anda. Namun, bagaimana jika Anda ingin menggunakan Insomnia sebagai alternatif? Sayangnya, fitur query parameter tidak tersedia secara langsung di Insomnia. Tapi jangan khawatir! Ada solusi yang sangat mudah dan efektif untuk mengatasi masalah ini.




Mengapa Memilih Insomnia?

 

Insomnia adalah alat yang kuat untuk mengelola dan menguji API, dengan antarmuka yang sederhana dan ringan. Meskipun tidak sepopuler Postman, Insomnia tetap menjadi pilihan yang menarik karena performanya yang cepat dan konsumsi sumber daya yang lebih rendah. Namun, satu hal yang mungkin menjadi kendala bagi pengguna Postman yang beralih ke Insomnia adalah absennya fitur query parameters yang tersedia secara langsung.

 

Solusi: Plugin Path Parameters

 

Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa menggunakan plugin bernama Path Parameters yang dikembangkan oleh Gregory Schier. Plugin ini memungkinkan Anda menambahkan query parameters di Insomnia dengan cara yang sangat mirip seperti di Postman. Berikut adalah langkah-langkah mudah untuk menginstal dan menggunakan plugin ini:

 

Instalasi Plugin Path Parameters

 

  1. Buka Insomnia di komputer Anda.
  2. Klik pada tab 'Plugins' di bagian atas layar.
  3. Di kotak pencarian, ketik 'insomnia-plugin-path-parameters'.
  4. Setelah plugin ini muncul, klik 'Install' dan plugin akan otomatis terpasang.

 

Menggunakan Path Parameters

 

Setelah plugin terpasang, Anda dapat mulai menggunakannya. Misalnya, jika Anda ingin menambahkan parameter id ke URL API Anda, Anda bisa menambahkannya di bagian yang telah disediakan oleh plugin ini.

 

Plugin ini akan otomatis mengelola query parameters sesuai dengan yang Anda masukkan, sama seperti yang Anda lakukan di Postman.

 

Kesimpulan

 

Dengan adanya plugin Path Parameters, Insomnia kini menjadi semakin user-friendly dan mampu bersaing dengan Postman dalam hal kemudahan penggunaan, terutama untuk penambahan query parameters. Jadi, jika Anda ingin mencoba alternatif baru yang lebih ringan dan cepat, Insomnia dengan plugin ini bisa menjadi pilihan tepat. Jangan ragu untuk mencobanya dan lihat sendiri betapa mudahnya pengelolaan API dengan Insomnia!

 

Terima kasih telah membaca artikel ini di blog Teknisi Serba Bisa. Semoga informasi yang saya bagikan bermanfaat bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!


Link Plugin : https://insomnia.rest/plugins/insomnia-plugin-path-parameters